Selasa, 24 Desember 2013

Sajak Kerinduan



Sajak mengalun mengikuti dentuman kencangnya jantungku berdetak…
Untaian kata yang tersusun dari puing-puing rindu yang selalu kau tinggalkan saat kau beranjak…
Para hujan dan angkuhnya sang kerinduan masih saja memaksaku bergelayut manja dalam tahtanya…
Rasa yang kadang  ku rasa kejam memenjarakanku dalam setiap batasan jarak tanpamu…
Isyarat bahwa kaulah jiwa yang selalu berkuasa dalam nafas ini…
Yaa, mungkin inilah cara Tuhan…
Agarku tahu bahwa kau begitu berharga untuk kumiliki…
Tetes demi tetes air mata dan panjatan do’a seakan menjadi tumpuhannya…
Namun, jika Tuhan tak menciptakan rindu ini apakah hari ini aku masih bertahan disini…
Ohh,, rindu tetaplah dekap aku bersamamu, agar rasa ini selalu terjaga saat ku jauh darinya…

MALAIKAT JUGA TAHU



Lelahmu jadi lelahku jugaBahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri

Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya…..

Hampamu takkan hilang semalam oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Ku percaya diri cintakulah yang sejati

Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta terus ku temani Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi karena tak sanggup sendiri

Namun kau tak lihat terkadang malaikatTak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu Malaikat juga tahu

Namun kau tak lihat terkadang malaikat Tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini
ooh silakan kau aduMalaikat juga tahu, malaikat juga tahu Aku yang jadi juaranya
                                                Dikutip dari lirik Lagu “Glenn Fredly”- Malaikat Juga Tahu

Minggu, 15 Desember 2013

Hubby

 
Saat butiran tasbih yang ikut beralun dalam tiap do’aku, 
dan Allah menitipkan namamu dalam  rasa yang luar biasa ini untukmu, 
masih tak pantaskah jika harus ku perjuangkan dirimu untuk menjadi bagian dari sisa nafasku. 
 
Lentera dalam gelap malamku, Oase dalam keringnya saharaku, Engkaulah jiwa sederhana yang selalu ku rindu, balutan kasihmu yang menguatkan dalam setiap lemahku, dekapmu yang selalu kudamba untuk meyakinkan dalam setiap raguku.
  
Sayang, ma’afkan aku yang masih belum mampu menjadi yang terbaik untukmu..
ma’afkan, jika aku masih belum mampu mengalahkan egoku, yang  kadang jika aku masih meragukan cintamu, jika aku masih mengeluh tentang sikapmu, ma’afkanlah……..
Sayang, mungkin aku bukanlah permata yang berharga, yang dengan keindahanya semua orang memperebutkannya, karena ku tau ku tak mampu untuk menjadi sepertinya,
Aku hanyalah sebuah batu bara, yang sederhana namun mampu menghangatkanmu,,
Terima kasih atas Cinta yang membuatku merasa menjadi wanita terhebat, terberuntung terlahir di dunia ini, terima kasih telah mengizinkanku menjadi bagian dari hidupmu, Jika ada deretan huruf melebihi kata Cinta, maka akan ku persembahkan untukmu, Namun tak dapat ku pungkiri lahir dan batin ini berseru bahwa aku sungguh mencintaimu sayang. Cinta yang hanya bisa kupaparkan lewat nafasku, cinta yang tak mampu ku jelaskan hanya dengan uraian kata indah, seindah rasa ini. Cinta yang tak mampu ku terangkan kenapa hati ini  memilihmu, semuanya murni, suci layaknya sang embun di pagi hari, karna engkaulah titipan ilahi yang akan kuperjuangkan dalam setiap nafasku. Karena engkau adalah jiwa terindah, nafas terhangat,  dan pelukan terdamai yang kupunya.  I love You Mas Supriyatno :*

Sunday, 15/12/2013

Love


Pernahkah kita sadar kenapa Allah menciptakan arah jarum jam hanya searah saja? kenapa setelah malam tercipta fajar dan mataharipun mengikutinya? Rahasia dibalik air mata yang taka da satu katapun mampu menggantikan tiap tetesnya, Dan kenapa Allah menciptakan satu kata dalam kehidupan, sebuah kata yang tak tak hanya bisa dipahami hanya dengan penjabaran, sebuah kata yang semua mengatakan tapi tak ada yang  mampu untuk memaknainya? Jika kehidupan ini hanyalah sebuah panggung sandiwara, dimana kita hanya berperan dalam catatan Allah dalam Lauhul Mahfudz sana, lantas apakah kita hanya diam menjalani takdirNYA? Kadang jiwa ini masih bertanya bukan kan Allah adalah sang Maha Cinta, dna kasih sayang orang tua kitapun sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan dan mencukupi kita untuk dicintai, namun mengapa masih ada amanah cinta lain yang diamahnkan, sebuah cinta yang kadang menyakitiu hati, sebuah cinta yang kadang berfikir untuk mementingkan dirinya sendiri, cinta yang meminta kita untuk tidak menjadi diri kita sendiri, apakah ini cinta itu?
Jika kau bertanya padaku tentang arti Cinta, semua jawabanku ada di hatimu. Semua tentang Rabbmu,  tentang dua malaikat yang tak bersayap, yang tanpa syarat,  yang murni, yang tanpa memandang dirimu siapa, yang selalu datang tanpa kau pinta saat kau membutuhkannya, itulah Cinta. 
Disinilah aku belajar untuk memahami dan menerangkan tentang cinta, saat Allah menitipkan amanahnya padaku untuk mencintai  jiwa yang lain. Saat diriku merasa pantas untuk dipilih jiwa yang lain.