Saat butiran tasbih yang ikut beralun dalam tiap do’aku,
dan Allah menitipkan namamu dalam rasa
yang luar biasa ini untukmu,
masih tak pantaskah jika harus ku perjuangkan
dirimu untuk menjadi bagian dari sisa nafasku.
Lentera dalam gelap
malamku, Oase dalam keringnya saharaku, Engkaulah jiwa sederhana yang selalu ku
rindu, balutan kasihmu yang menguatkan dalam setiap lemahku, dekapmu yang
selalu kudamba untuk meyakinkan dalam setiap raguku.
Sayang, ma’afkan aku yang masih belum
mampu menjadi yang terbaik untukmu..
ma’afkan, jika aku masih
belum mampu mengalahkan egoku, yang kadang jika aku masih meragukan cintamu, jika
aku masih mengeluh tentang sikapmu, ma’afkanlah……..
Sayang, mungkin aku bukanlah permata yang berharga, yang dengan keindahanya semua orang memperebutkannya, karena ku tau ku tak mampu untuk menjadi sepertinya,
Aku hanyalah sebuah batu bara, yang sederhana namun mampu menghangatkanmu,,
Terima kasih atas Cinta yang membuatku
merasa menjadi wanita terhebat, terberuntung terlahir di dunia ini, terima
kasih telah mengizinkanku menjadi bagian dari hidupmu, Jika ada deretan huruf
melebihi kata Cinta, maka akan ku persembahkan untukmu, Namun tak dapat ku
pungkiri lahir dan batin ini berseru bahwa aku sungguh mencintaimu sayang.
Cinta yang hanya bisa kupaparkan lewat nafasku, cinta yang tak mampu ku
jelaskan hanya dengan uraian kata indah, seindah rasa ini. Cinta yang tak mampu
ku terangkan kenapa hati ini memilihmu,
semuanya murni, suci layaknya sang embun di pagi hari, karna engkaulah titipan
ilahi yang akan kuperjuangkan dalam setiap nafasku. Karena engkau adalah jiwa
terindah, nafas terhangat, dan pelukan
terdamai yang kupunya. I love You Mas
Supriyatno :*
Sunday, 15/12/2013